14.11.09

Satu malam di sebuah pusat jajan pinggir jalan Ibukota ...

Saya menikmati nasi goreng kesukaan ...

Lalu datang seorang pengamen

Bernyanyilah Ia ...

Nada sumbang tak berirama...

Tapi penuh semangat dia terus keluarkan suara ...


Nada tak berirama tapi menyanyi penuh suka ...

Aaaaah .... dengan semangat saya membuka kantong uang ...

Saya keluarkan dua keping uang recehan ...

dan juga berusaha membuka resleting dompet karena uang seribuan saya ada di dalamnya

Ok, saya beri dulu dua keping uang recehan ini pada si pengamen .. toh lagunya pun belum selesai ia nyanyikan ...

Tiba-tiba, sang pengamen dengan agak kasar “--menurut penilaian saya—“

melemparkan dua keping uang recehan yang saya beri ke meja ... sambil mengucapkan

"Makasih ya mas ... " dengan sikap seperti tersinggung dan berlalu ...

saya tertegun ...

padahal, dalam hitungan detik, sebelum ia melempar uang receh itu .. saya berniat memberinya lembaran uang seribu ...

bukannya rasa marah .. justru saya merasa sedih untuknya ... dan berdoa ...

"Ya Allah,, semoga saya diberi rasa untuk berterima kasih menerima apapun rejeki yang diberi ... semoga, saya tidak diberi rasa congkak hati untuk menghakimi bahwa rejeki yang engkau beri terlalu kecil untukku ...."

Baca-Baca Yang Ini Juga

6 Komentar Teman:

ina mengatakan...

Astaga....
masak begitu sih maz??
nie bener2 terjadi yah???
wah....
gag bersyukur bgt sih... :(

ipanks mengatakan...

hmmm sabar ajah deh om. oh ya gimana kabarnya? dah lama ga main ke sini

admin mengatakan...

ina : hmm yaa bgitu lah,,hehe

Ipank : wee alow saudraku,,lma kao tak bersua,.hehe baek aj gw,.,

ivan kavalera mengatakan...

mampir larut malam ke rumahnya Ina. ketemu wacana2 ciamik di sini. salam budaya.

Harry seenthing mengatakan...

emang kadang nyang ngamen juga gitu....suka ngeselin

emperor edutainment mengatakan...

serba salah. mengamen bukan pekerjaan mulia, tapi pengamen mengharapkan upah yang tidak sepantasnya. Semoga Tuhan memberkati kalian berdua

come to Blog Bisnis

Posting Komentar