
Tingkahlaku dan senyuman adalah ekpressi jiwa. Untuk memahami makna senyum dan aksi orang seperti Amrozi dibutuhkan Psikologi. Selama ini Psikologi difahami sebagai Western Psychology yang mengasumsikan perilaku dan tingkahlaku manusia sebagai sesuatu yang universal, tetapi yang sesungguhnya Psychology Barat hanya benar untuk menganalisis manusia Barat, karena sesuai dengan kultur sekuler yang melatarbelakangi lahirnya ilmu tersebut. Di belahan dunia lain, perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem nilai yang berbeda dengan sistem nilai masyarakat Barat. Apa yang diklaim sebagai human universals, haruslah diuji sahih dengan multiple indigenous psychology.
Indigenous psychology dapat didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi, yang tidak trasported dari wilayah lain, dan memang didesain khusus untuk masyarakat itu. Dengan kata lain indigenous psychology adalah pemahaman yang berdasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat.
Memahami senyum Amrozi tidaklah cukup hanya dengan membandingkan senyuman orang Barat. Ia harus dicari akarnya pada kultur Jawa Timur, kultur santri, kultur pekerja wiraswasta dan kultur pejuang bersenjata (mujahid, muqatil).
Senyuman Pak Harto dulu pernah dijadikan judul buku The Smiling General, senyuman seorang General. Pak Harto adalah sosok pemimpin yang memimpin dengan hard power, seorang yang senyumnya Nampak malu-malu tetapi kemauannya sangat keras tidak boleh ada yang menghalangi, Berani menghalangi keinginan Pak Harto, orang akan merasakan betapa berat akibatnya, oleh karena itu tidak ada yang berani memandang sinis senyuman beliau.
Berbeda dengan Pak Harto adalah pak SBY. Dua-duanya jenderal dan dua-duanya Presiden RI, Pak SBY meskipun tentara dan jenderal, karakternya soft dan memerintah dengan soft power. Apa saja yang dilakukan oleh Presiden SBY bisa dikomentari bahkan diplesetkan. Ada tulisan Zaim Ukhrowi di kolom resonansi Koran Republika 28 Januari tentang senyum SBY, saya kutip apa adanya
From : mubarok-institute
Baca-Baca Yang Ini Juga
Wacana Hati
- " MEREDAKAN " BAD MOOD "
- " JANJIKU "
- " JANGAN SEDIH "
- " DOAKU "
- " INGATLAH "
- AKU DAN PENGERTIAN
- KUPIKIR
- " ADA 5 TUTUR BIJAK "
- " Ku Rindu Ayah "
- "Ibunda"
- Hargailah Dia
- Kehidupan
- Waktu dan Rindu
- Perempuan di mata Allah S.W.T
- Senyum
- KEMBALI
- Yang Tersembunyi
- Memaknai Cinta
- Jangan Menyerah
- Seperti Sendiri
- Wanita Sering Menangis
- Contoh Ucapan Tahun Baru
- Mitos Bunga Edelweis
- Untuk Apa Berbuat
Wacana Motivasi
- " MEREDAKAN " BAD MOOD "
- " MOTIVASIKU "
- " OKSIGEN DALAM RUPIAH "
- " JANGAN SEDIH "
- " DOAKU "
- " INGATLAH "
- AKU DAN PENGERTIAN
- KUPIKIR
- " ADA 5 TUTUR BIJAK "
- " 9 Yang Tak Dapat Dibeli Uang "
- Hargailah Dia
- Kehidupan
- Waktu dan Rindu
- Perempuan di mata Allah S.W.T
- Senyum
- KEMBALI
- Yang Tersembunyi
- Memaknai Cinta
- Jangan Menyerah
- Wanita Sering Menangis
- Sang Pengamen
- Apakah Doa
- Bosan Menjalankan Hidup
- Pait Asam Manis Perjalanan Hidup
Wacana Cerita
- " OKSIGEN DALAM RUPIAH "
- " INGATLAH "
- KUPIKIR
- " Ku Rindu Ayah "
- "Ibunda"
- Hargailah Dia
- Jangan Ngerez Dulu Yee
- KEMBALI
- Yang Tersembunyi
- Memaknai Cinta
- Jangan Menyerah
- Wanita Sering Menangis
- Mitos Bunga Edelweis
- Sang Pengamen
- Maafkan Aku
- Aku dan Sempurna
- Award Terbayak GW
- Kata yang Hampir Punah
- Tentang Kesetiaan
- Tak Pernah Tidur
- Psikopat dan Homoseksual
- Naik Gunung Turun Gunung,,Lu kira kaga' cape??
- Teriakan/bentakan” takkan menyelesaikan suatu masalah
- Raden Gatotkaca
0 Komentar Teman:
Posting Komentar