14.5.08

Jejer Kayangan
Batara Guru dihadap Batara Bayu, Batara Narada, Batari Durga, dan Batara Penyarikan.
Para dewa membicarakan tentang gara-gara yang terjadi di dunia. Batari Durga juga menyampaikan kabar bahwa para jin dan siluman di hutan Mandalasara mulai protes karena hawa panas yang dibawa oleh bayi bima yang masih tebungkus. Para jin berunjuk rasa menuntut persoalan ini segera diselesaikan karena banyak jin yang tertabrak bayi bima menjadi cacat Karen panasnya bungkus tersebut.

Di saat perbincangan semakin serius, kemudian munculah anak Gajah Erawata yang berwarna putih yang bernama Gajah sena. Gajah Sena ingin mencapai kesempurnaan dan menanyakan caranya kepada Batara Guru.

Alhasil rapat kayangan itu berhasil menemukan jalan keluar untuk mengatasi persoalan ini. Lalu diutuslah Batara Bayu, Batari Durga, Gajah Sena dan Batara Narada untuk turun kedunia memecahkan bungkus bayi itu.

Di hutan Mandalasara
Bayi bima sedang biam di tengah hutan yang sudah hampir rata dengan tanah karena di tabrak oleh bayi ima ini selama berhari hari. Setelah paradewa berkumpul, lalu Batari Durga masuk ke bungkus bima untuk memberi anugrah berupa sandang yang antara lain kain poleng bang bintulu, kelatbahu dan gelang candrakirana, kalung nagabanda dan pupuk jarot asem.
Setelah Batari durga keluar tiba giliran Gajah Sena memecah bungkus bima. Bungkusan bayi itu ditabrak, dibanting dan di injak injang hingga pecah. Saat itu keanehan terjadi, Bayi bima muncul sebagai seorang yang bertubuh besar dan sekali tendang, Gajah Sena pun musnah dan menyatu di tubuh Bima.

Batara Bayu lalu menyapu bungkusan bima sampai ke pangkuan Begawan Sapwani. Bungkusan itu kelak menjadi ksatria gagah yang bernama Jayadrata. Setelah selesai, Batara Narada memberi petunjuk kepada Bima untuk kembali ke Astina menemui ayahnya dan saudara-saudaranya (Puntadewa (kakaknya) dan Arjuna(adiknya)).dan para dewa kembali ke kayangan.

Kerajaan Astina
Tahun berganti tahun, Bima tumbuh menjadi semakin kuat dan juga bermusuhan dengan Kurawa. Karena tidak ada yang bisa menandingi Bima lalu para kurawa mengajak bima minum sampai mabuk. Lalu tubuhnya di lempar ke sumur jalatunda yang berisi ular berbisa. Disana Bima ditolong oleh Batara Badawanganala yang kemudian memberi kesaktian untuk kebal akan segala macam racun dan dinamai Bondan Pesajandu.

Bale Sigala- Gala
Sengkuni dihadap Duryudana, Dursasana, dan kurawa lainnya. Atas hasutan Sengkuni, para kurawa diminta untuk membuat pesta penyerahan tahta kerajaan di tengah hutan dimana telah dibangun pesanggrahan tempat untuk pandawa yang terbuat dari kayu yang mudah terbakar. Saat waktunya tiba para kurawa hanya menunda-nunda sampa para pandawa mabuk Karena kebanyakan minum. Saat itu hanya BIma yang tidak mabuk. Setelah tengah malam para pandawa tertidur. Pesanggrahan mereka dibakar. Oleh Bima kesemua saudara dan ibunya dibawa masuk ke terowongan atas petunjuk garangan putih. Sampailah mereka di Kayangan Saptapertala. Disana Bima lalu menikah dengan Dewi Nagagini (berputra Antareja).

Saat perjalanan pengenbaraan kembali ke astina, mereka melewati wilayah Pringgandani, di sana Bima bertemu dengan Arimba dan bertempur karena silang pendapat sehingga Arimba tewas (Arimba dendam pada Pandawa karena Prabu tremboko sebelumnya dibunuh oleh Pandu atas hasutan sengkuni). Arimbi, adik Arimba justru malah jatuh cinta pada Bima dan atas sabda Dewi Kunti, Dewi Arimbi menjadi cantik dan menikah dengan Bima. (mereka kemudian berputra Gatotkaca)

Tahun berganti tahun, Pandawa akhirnya berhasil mendirikan kerajaan yang makmur bernama amarta.

Kerajaan Astina
Para kurawa mendesak Durna untuk mencelakakan Bima. Awalnya Durna menola namun atas desakan para kurawa dan pernyataan2 sengkuni yang memojokkan , pergilah Durna menemui Bima. Disana ia meminta Bima mencari air suci tirta perwitasari di samodra dengan tujuan menenggelamkan Bima di tengah samodra.

Semua penghalang di terjang, pergilah Bima kesana kemari sampai di samudra. Ia bingung. Lalu muncullah sosok dewa Ruci yang memberinya pengetahuan tentang tirta perwitasari yang sebenarnya ada di dalam hati yang paling dalam. Setelah itu kembali lah Bima ke Amarta dan lalu menjadi Begawan Bima Suci.

Tegal Kurusetra
Semua cara untuk mancapai perdamaian antara Kurawa dan Pandawa gagal sehingga pecahlah Baratayuda. Dalam Baratayuda Bima berhasil membunuh banyak Kurawa dan juga beberapa raja pendukung. Sampai pada hari ke 16 Baratayuda, Bima berhasil ngithik ithik perutnya Dursasana sampe ususnya pada jebol. Bima juga berhasil membunuh Sengkuni.

Hari terakhir Baratayuda, Duryudana menjadi lawan si Bima. Di sini si Baladewa dating uintuk menjadi wasit. Setelah pertempuran berlangsung sengit, Bima akhirnya menang denagn memukulkan gada ke paha kiri Duryudana.

Baca-Baca Yang Ini Juga

1 Komentar Teman:

Obat Wasir mengatakan...

kutil di sekitar vagina

Posting Komentar